MAGMAGAZINE adalah publikasi resmi dari Kapala MAGMAGAMA. Buletin ini memuat berbagai tulisan tentang kegiatan petualangan alam, ekspedisi, pelatihan navigasi, serta isu-isu lingkungan dan konservasi yang relevan dengan dunia geologi. Selain itu, MAGMAGAZINE juga menjadi ruang bagi anggota untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan wawasan terkait aktivitas di alam bebas, memperkuat semangat kebersamaan, serta mendukung misi pelestarian alam. File MAGMAGAZINE dapat diunduh di link berikut:
Rock Climbing – Tebing Siung, Gunung Kidul, DIY
Divisi Climbing MAGMAGAMA melakukan pembuatan jalur pemanjatan di Tebing Siung sebagai bagian dari upaya eksplorasi dan pengembangan potensi alam untuk kegiatan panjat tebing. Proses ini melibatkan survei tebing, pemasangan jalur dengan peralatan standar keselamatan, serta dokumentasi jalur pemanjatan. File Peta Dapat Dilihat Dibawah
Rock Climbing – Tebing Watu Lancip, Dieng, Wonosobo
Perpaduan kegagahan dan pesona keindahan alam menambah nilai eksotisme Tebing Watu Lancip, Dieng Wonosobo. Selain memiliki 14 jalur pemanjatan yang menantang, Tebing Watu Lancip juga menawarkan pemandangan alam Dataran Tinggi Dieng dari ketinggian 2046 mdpl yang tentunya hal ini tidak bisa didapatkan di Jogjakarta. Dengan latar belakang ingin mencari suasana pemanjatan baru dan menyegarkan di kompleks batuan beku, Divisi Climbing MAGMAGAMA berangkat menuju lokasi dengan julukan Negeri di atas awan, Dieng, Wonosobo.
Kelas Pemetaan SNF 2021 : Perjalanan Lempeng dan Lontong
Minggu, 31 Januari 2021 seorang senior mengirimkan sebuah poster Kelas Pemetaan Gua Tingkat Lanjut yang diadakan oleh Stasiun Nol Festival. Hal itu menjadi salah satu trigger kami, Clara aka Lontong dan Jihad aka Lempeng Magmagama ’29, bergabung dalam Kelas Pemetaan Gua Tingkat Lanjut yang merupakan rangkaian acara dari kegiatan SNF (Stasiun Nol Festival), mengingat kami masih sangat minim pengalaman. SNF sendiri merupakan kegiatan festival peta gua tingkat nasional yang biasanya dilakukan setiap 2 tahun sekali, dimulai sejak tahun 2016, namun karena adanya pandemi COVID 19, maka SNF 2020 dilaksanakan pada tahun 2021 secara daring dan Kelas Pemetaan Gua Tingkat Lanjut tetap dilaksanakan secara luring dengan maksimal peserta sebanyak 12 orang.
PENDAKIAN GUNUNG SLAMET VIA BAMBANGAN
Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa. Dengan ketinggian 3428 mdpl, gunung ini memiliki julukan sebagai atap Jawa Tengah. Banyak pendaki yang memutuskan untuk menaklukan gunung ini. Jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan pada akhir pekan pun ramai oleh para pendaki.
Dengan keramaian tersebut, tentunya pihak pengelola dari pendakian Gunung Slamet tidak ingin menimbulkan adanya cluster baru penyebaran COVID-19. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, pihak pendakian memberikan syarat kepada para pendaki untuk membawa surat keterangan sehat untuk pendaki yang mana masih satu provinsi. Untuk para pendaki dari luar provinsi diharapkan melakukan rapid-test dan membawa surat hasil pemeriksaan tersebut.
Merapi, Erupsi, dan Pesan dari Kami yang Menyayanginya
oleh: Naftalita Desintamaya (Div. Mountaineering)
Siapa yang tak mengenal Gunung Merapi? Bukan hanya di kalangan pecinta alam dan pendaki, gunung yang terletak di empat kota yakni Sleman, Boyolali, Klaten, dan Magelang ini menjadi perhatian karena dikenal sebagai gunung berapi teraktif di dunia, dengan catatan letusan besar terjadi pada tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Bahkan, letusannya pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Sampai sekarang, Merapi memiliki catatan meletus rutin dari dua hingga lima tahun sekali.
DIKLAT LANJUTAN XXVIII DI GOA PARANG GARUDO
CERITA PERJALANAN GOA PARANG GARUDO – DIKLAT LANJUTAN CAVING KAPALA MAGMAGAMA XXVIII
Pada hari Jumat hingga Sabtu tanggal 10-11 Mei 2019, Kapala Magmagama Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta melakukan Diklat Lanjutan Caving. Diklat Lanjutan merupakan Pendidikan dan Pelatihan Lanjutan setelah dilaksanakannya Diklatsar. Caving merupakan salah satu divisi dalam Kapala Magmagama yang kegiatannya berkaitan dengan goa. Dikjut Caving ini merupakan dikjut terakhir setelah dilaksanakannya Dikjut Mountaineering dan Dikjut Climbing. Dikjut Caving ini diadakan di Goa Parang Garudo, Dusun Tengger, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong, Wonosari, Gunung Kidul, DIY. Output yang ingin dicapai dalam dikjut ini yang utama adalah Peta Goa Parang Garudo, karena goa ini belum dipetakan dan belum terlalu populer. Tujuannya adalah agar membantu pemasaran dari Goa Parang Garudo ini serta mengeksplore kenampakan alam yang ada di dalam goa. Selain pemetaan goa, output-nya berupa video perjalanan, cerita perjalanan, dan fotografi di dalam goa.
Cerita Perjalanan Dikjut Mountaineering Magmagama XXVIII di Gunung Sumbing via Bowongso
SEPENGGAL CERITA SOAL SUMBING: MAKNA SEBUAH PUNCAK
Jumat, 12 April 2019
Setelah rangkaian persiapan yang panjang, Jumat akhirnya tiba juga. Pada hari itu, kami, anggota Kapala Magmagama dari senior hingga angkatan 28 akan melaksanakan Dikjut Mountaineering di Gunung Sumbing, via Bowongso, Wonosobo.
Ketika hari Jumat datang, ia tiba seperti tidak ada ancang-ancang, terasa berlalu cepat, meski sejatinya kami yakin jika 80 persen persiapan kami untuk perjalanan nanti malam sudah siap. Bagi beberapa dari kami, menatap carrier yang masih kosong dan mengumpulkan niat untuk mempacking terasa lebih mudah dari bayang-bayang gagahnya Sumbing, puncak tertinggi kedua di Jawa Tengah, puncak tertinggi ketiga di pulau Jawa, dibawah dominasi Mahameru dan Slamet. Sumbing, tempat yang kami tuju untuk datang, gunung anggun yang harus ditaklukkan.
Wacaraung: Pendakian Gunung Raung via Kalibaru
Cerita Pendakian Gunung Raung
Serdadu Merbabu
Gunung Merbabu sudah tak asing lagi di telinga para pendaki, khususnya bagi para pendaki yang berasal dari Jawa Tengah, atau Jawa sekalipun. Gunung dengan tinggi 3145m di atas permukaan laut ini menjadi salah satu destinasi yang cocok untuk dituju dikala senggang baik itu untuk pendaki yang sudah berpengalaman ataupun pendaki-pendaki pemula, terlebih untuk jalur via Selo, dikarenakan jalur pendakian disini tidak terlalu sulit, memiliki paparan sabana yang luas nan indah, dan bagian puncak yang cukup menarik dengan beberapa puncak yang saling terhubung. Namun di balik itu semua, cuaca di Gunung Merbabu tergolong tidak bisa diprediksi, seketika berbagai macam badai bisa menghampiri, seperti badai angin, hujan, bahkan pasir. Tak jarang pendaki terhambat dan terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanan hingga ke puncak.