[CATATAN PERJALANAN DIKJUT MOUNTAINEERING]
GUNUNG SINDORO VIA KLEDUNG
oleh: Angkatan XXVI KAPALA MAGMAGAMA
Diklatsar Kapala Magmagama XXVI telah usai, tak terasa diklat lanjutan pertama akan segera dimulai yaitu dari diklat lanjutan mountaineering yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 3-5 Maret 2017 di Gunung Sindoro, Jawa Tengah. Diklat ini diikuti oleh seluruh calon anggota Kapala Magmagama XXVI serta beberapa dewan dan senior. Adapun output dikjut ini ialah untuk menghasilkan peta jalur pendakian Gunung Sindoro.
2 Maret 2017
Hari ini merupakan tanggal kami packing setelah persiapan ±3minggu. Sampai dengan hari packing kami, satu angkatan belum sempat untuk latihan fisik bersama, dan lagi masih ada barang barang yang belum lengkap. Waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB tapi yang sudah hadir di dapur untuk packing hanya Tenot dan Peye. Sekitar pukul 19.30 WIB kami berkumpul di lapangan Satub kembali untuk packing. Sudah lebih dari satu jam mundur dari yang seharusnya dijadwalkan. Belum lagi saat itu ternyata masih banyak peralatan yang kurang sehingga membutuhkan waktu lagi bagi kami untuk melakukan persiapan. Kami diberi waktu sampai pukul 20.30WIB untuk melengkapi barang. Sekitar pukul 20.35 WIB kami sudah berkumpul kembali dengan barang yang lengkap. Lalu Tenot sebagai ketua dikjut mountaineering memimpin briefing dan di akhiri dengan berdoa bersama.
3 Maret 2017
Hari ini merupakan hari keberangkatan ke Sindoro. Jalur pendakian yang tim pilih adalah Jalur Kledung yang terletak di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Alasan tim memilih jalur ini adalah karena jalur ini merupakan jalur yang paling umum dilalui para pendaki, sesuai dengan output Dikjut kali ini yakni kami ingin memetakan jalur pendakian.
Tim pendaki berkendara menuju Kabupaten Temanggung dengan melewati Jalan Magelang, Secang, Kabupaten Temanggung, lalu menuju Kecamatan Kledung yang terletak di Kabupaten Temanggung. Kami berangkat dibagi menjadi 2 kloter. Kloter pertama (Peyek, Celup, Bakntol, Sluencoh, Palawa, Belek, Nyenyek, Junub, Kitiew dan Maqqi) berangkat seperti seharusnya pada rundown, yaitu pukul 17.00 WIB dan kloter 2 (Seblak, Kodok, Tenot, Pamflet, Icin, Smule, Genter, dan Gambris) bersama panitia dan senior berangkat pukul 19.00 WIB dari Yogyakarta.
(Foto kloter pertama sebelum berangkat)
Selama perjalanan kami sangat menikmati cuaca yang cerah sebelum akhirnya kami diguyur hujan di daerah Magelang. Ditengah perjalanan, sempat terjadi beberapa hambatan, dikloter 1, akibat sempat diguyur hujan dan jalanan menjadi licin, motor celup dan peye menabrak mobil yang berada didepan, namun syukurlah tidak sampai menyebabkan kecelakaan fatal. Kejadian ini menyebabkan rombongan terpisah. Tidak berhenti disitu, kesialan kembali terjadi pada celup dan peye saat melewati pasar Parakan yang sangat berlubang sampai-sampai menyebabkan ban dalam motor sobek dan harus diganti, dan lagi ketika sedang mengecek ban, tak sadar helm yang diletakkan diatas motor jatuh dan basah kuyup. Ah! Sial benar mereka.
Setelah cukup lama mencari tambal ban, Peyek dan Celup ditemani Nyenyek dan Sluencoh langsung menyusul ke basecamp dengan motor rusak dan helm yang basah. Setelah tiba di basecamp dan karena sudah makan, kami kloter 1 langsung menggelar fly sheet untuk alas tidur dan kami bermain kartu sambil berbincang bincang dengan pendaki dari Palembang yang sudah turun sembari menunggu kloter 2 dan juga beberapa orang ada yang menunggu dengan menyantap makan malam mereka.
(Sementara itu di Yogyakarta)
Sekitar pukul setengah sembilan kloter dua memulai perjalanan menuju basecamp Sindoro dari Jogja. Leader rombongan dua adalah Tenot dan sweeper-nya Gambris. Sekitar pukul 24.00 WIB kloter 2 sudah sampai basecamp dengan selamat. Begitu rombongan lengkap, kami melakukan packing ulang, guna pembagian logistik. Setelah packing, kami pun mengistirahatkan diri dan kloter 1 yang lebih dahulu sampai bertugas untuk berjaga
(Basecamp pendakian Gunung Sindoro via Kledung)
4 Maret 2017
Pada pukul 03.00 pagi, kami saling membangunkan, karena ini adalah waktunya untuk briefing dan sarapan pagi sebelum memulai tracking. Setelah semua bangun, kami langsung melakukan pemanasan yang dipimpin oleh Kodok dan diikuti oleh semua partisipan dikjut. Setelah pemanasan selesai kami pun menyantap sarapan dini hari kami yang sudah dipesan dari malamnya di warung yang ada di basecamp.
Rundown berikutnya adalah keberangkatan. Kelompok 1 dengan leader Bakntol dan sweeper Kitiw, serta anggotanya Sluencoh, Belek, Icin, Nyenyek, Peye, Celup, Genter dan senior Mas Cahyo, Mba Pudel dan Mas Bajai yang berangkat terlebih dahulu yaitu pada pukul 05.30 dari basecamp. Kemudian kelompok 2 yang beranggotakan Maqqi, Palawa, Smule, Seblak, Gambris, Kodok, para senior Mbak Pulen dan Mas Telo, serta dengan leader Tenot dan sweeper Junub, berangkat sesuai rundown yaitu +30 menit dari kelompok 1.
Sembari berjalan dan tidak lupa tujuan utama kami yaitu membuat peta jalur pendakian, kami mulai melakukan plotting. Dimulai dari basecamp, lalu berjalan sejauh sekian meter, dilakukan plotting, berjalan dan plotting lagi, begitu terus. Yang kami catat tiap plot adalah kordinat dan altitude (ketinggian), untuk deskriptor yaitu mencatat dan mendeskripsi litologi yang ditemukan di perjalanan. Tidak lupa para pemeran dokumentasi banyak merekam dan mengabadikan momen-momen selama perjalanan.
Tibalah kelompok 1 di Pos 1, lalu kami beristirahat. Tidak lupa untuk plotting Pos 1, pengamatan dan dokumentasi daerah ini.
(Foto saat istirahat di Pos 1 Gunung Sindoro via Kledung)
Namun kelompok 1 terlalu lama beristirahat sehingga tersusul kelompok 2 yang sampai pada sekitar pukul 07.00. Lalu beberapa saat kemudian kelompok 1 melakukan perjalanan dan kelompok 2 pun beristirahat sambil melakukan tugasnya. Selagi beristirahat kami juga memakan cemilan dan minuman yang kami bawa. Kemudian karena tidak ingin mengulang kesalahan kelompok 1 yaitu beristirahat terlalu lama, kami langsung berangkat dari Pos 1 menuju Pos 2. Selama di perjalanan itu, kami bertemu dengan pendaki lain yang merupakan mahasiswa Teknik Geologi UNPAD, dan kami pun bertegur sapa. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan ke Pos 2 dengan gembira.
Sampai di Pos 2 dengan kelelahan , kelompok 1 dan kelompok 2 pun sempat bertemu kembali. Di Pos ini dengan tentunya kami melakukan plotting, pengamatan sekitar, dan dokumentasi. Kesampaian kami di Pos 2 yaitu sekitar pukul 09.30-10.00. Di Pos ini juga kami bertemu dengan ‘Mbah Kuat’ yang merupakan penjaga dari beberapa jalur pendakian di gunung ini. Beliau membawa logistik seperti air minum, gorengan, dan makanan lainnya untuk dijual di Pos 3 pada para pendaki. Mbah Kuat juga memberikan informasi-informasi terkait estimasi perjalan ke beberapa tujuan selanjutnya.
(Foto saat istirahat di Pos 2 Gunung Sindoro via Kledung)
Sekitar pukul 10.15 WIB tim 1 melanjutkan perjalanan ke Pos 3 , sedangkan tim 2 masih istirahat sampai sekitar pukul 10.35 WIB. Tim 1 melanjutkan perjalanan , kami seperti biasa melakukan plotting,tracing, dan mendeskripsi lingkungan sekitar.
Jalur pendakian Pos 2 – Pos 3 berupa trek menanjak berupa tanah padat, dan banyak pohon tumbang di jalur pendakian. Setelah perjalanan sekitar 40 menit kami sampai di Watu Longko dan beristirahat sebentar disana. Lalu kami melanjutkan perjalanan ke Pos 3, sekitar pukul 12.00 WIB tim 1 sampai di Pos 3 dan tim 2 sampai sekitar pukul 12.15 WIB , Pos 3 ini berada pada ketinggian 2530 mdpl. Saat tim 2 sampai di Pos 3, tim 1 masih beristirahat dan belum mencoba mendirikan tenda. Langsung saat tim 1 datang kami mencari tempat untuk mendirikan tenda dan memasang fly sheet.
Total ada 5 dome yang kami dirikan, selagi mendirikan dome, beberapa diantara kami ada yang menyiapkan makanan dan adapula yang beristirahat. Sekitar pukul 15.00 WIB Mas Arsa, Mas Wawan, Mas Aan, dan Mba Ardin datang menyusul kami. Cuaca saat itu hujan cukup deras. Pada saat itu juga makanan sudah siap dan semua langsung menyiapkan piring dan sendok masing-masing untuk makan. Setelah makan kami ada yang beristirahat dan ada sebagian yang bermain poker dengan senior sampai maghrib.
Pada pukul 19.00 WIB gantian laki-laki yang menyiapkan makanan dan yang perempuan isitirahat, selesai masak sekitar pukul 22.40 WIB dan semua langsung bergegas untuk makan karena kami akan naik ke puncak pukul 01.30 WIB dinihari. Setelah semua selesai makan kami melakukan briefing. Kami melanjutkan perjalanan ke puncak dengan jumlah 23 orang, 17 dari anggota magmagama XXVI dan 6 orang dari dewan. Seorang anggota XXVI yang tidak ke puncak yaitu si Palawa karena sedang berhalangan. Kami membawa per 2 orang 1 botol mineral 1,5 liter, masker, makanan, air termos 3 botol, obat-obatan (p3k), peta, kompas, GPS, headlamp dll untuk ke puncak. Leader untuk perjalanan ke puncak adalah Tenot dan sweeper dari anggota dewan. Setelah briefing kami langsung istirahat dan ada 2 orang yaitu Junub dan Seblak yang berjaga.
Minggu, 5 Maret 2017
Setelah bangun pada pukul 01.00 WIB, kami pun bersiap untuk melakukan pendakian menuju puncak Sindoro dari Gunung Sindoro. Beberapa bekal makanan pun telah siap untuk dibawa ke puncak. Sebelum mendaki kami melakukan pemanasan dan briefing terlebih dahulu. Sekitar jam 02.00 WIB kami bersiap untuk mendaki. Kami pun memutuskan untuk mendaki dengan hanya membawa beberapa carier dan yang lainnya lost carrier.
Di dalam carier tersebut berisi ponco, bekal makanan, air minum dan tidak lupa juga untuk membawa p3k sebagai persiapan pendakian. Pada sekitar pukul 02.00 kami pun melakukan perjalanan menuju Pos 4, jalan menuju Pos 4 ini medannya terlalu curam dan banyak bebatuan yang besar, sehingga sesekali kami beristirahat. Pada saat perjalanan menuju Pos 4 dimana udara di pagi hari sangat dingin tetapi kami tetap semangat untuk melakukan perjalanan ke puncak. Sesampainya ke Pos 4, kami beristirahat. Kami beristirahat cukup lama di Pos 4. Sehingga beberapa saat kami melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Perjalanan dari Pos 4 ke puncak didominasi dengan batuan sehingga kami pun naik harus ekstra hati-hati agar tidak jatuh ke bawahnya. Sehingga memerlukan konsentrasi yang tinggi serta kelincahan tubuh sangat dibutuhkan apabila pendaki ingin menghindari bebatuan yang terjatuh. Perjalanan kami selama 2 jam menuju puncak cukup berbahaya. Tetapi sekitar jam 06.00 WIB, dimana pada saat itu posisi kami hampir sampai puncak. Akhirnya kami pun beristirahat dan kami melihat pemandangan yang indah, dimana kami dapat melihat Sindoro, Merapi dan Sumbing. Pada saat istirahat tersebut kami menyempatkan diri untuk salat subuh terlebih dahulu sebelum ke puncak.
Setelah kami cukup beristirahat, kami melanjutkan perjalanan kembali sampai akhirnya kami sampai puncak Gunung Sindoro (3153 mdpl). Sesampainya di puncak kami melihat kawah yang cukup luas dimana di puncak terdapat lava dan lava tersebut berbentuk seperti columnar joint. Karena bentuknya berupa punggungan tanpa adanya vegetasi dan litologi di Gunung Sindoro ini berupa andesit dan batuan piroklastik. Setelah berjuang selama berjam jam, akhirnya kami dapat mencapai puncak Gunung Sindoro. Semua rasa lelah dan letih kami pun seketika sirna saat kami dapat melihat pemandangan yang benar-benar luar biasa tersebut.
(Dokumentasi Diklat Lanjutan XXVI di puncak Gunung Sindoro (3153 mdpl)
Setelah puas berfoto foto, kami pun memutuskan untuk makan bersama makanan yang dibawa ke puncak sebelum berangkat untuk turun kembali menuju Pos 3. Sekitar pukul 08.00 WIB kami pun memulai perjalanan turun ke puncak. Perjalanan turun dari puncak ternyata sedikit sulit jika dibandingan perjalanan saat naik ke puncak karena banyak terdapat kerikil dan juga pasir yang dapat menyebabkan licin sehingga seringkali kami terpeleset dan jatuh. Sesampai di Pos 3, kami pun segera memasak sebagai asupan energi perjalanan kembali ke basecamp.
Setelah kami masak dan kami makan, kami pun mengemas semua barang-barang dan bersiap untuk menuju ke basecamp. Pada saat perjalanan, hujan sempat mengguyur selama beberapa saat sehingga kami memutuskan berhenti dan memakai ponco.
Setelah kami melanjutkan perjalanan ke Pos 2, perjalanan turun memakan waktu yang begitu singkat daripada perjalanan naik. Seluruh peserta Diklat Lanjutan XXVI dan dewan pengurus tiba di basecamp pendakian Jalur Kledung pada pukul 16.00 WIB dengan kondisi sehat dan sedikit banyak kelelahan. Sesampainya di basecamp, kami pun segera melapor kepada pihak basecamp bahwa kami telah sampai dengan selamat dan dalam kondisi yang lengkap. Setelah cukup beristirahat, kami pun memutuskan untuk kembali ke Yogyakarta pada pukul 17.00 WIB. pada saat pulang ke Yogyakarta, rute yang ditempuh saat perjalanan pulang berbeda dengan rute pada saat berangkat. Dari rute yang ditempuh, kondisi jalan cukup baik tetapi ada jalan yang berlubang dan juga padat kendaraan, tetapi meskipun padat kendaraan kami tiba di Yogyakarta dengan selamat pada pukul 19.30 WIB.
Bagi teman-teman yang ingin melakukan perjalanan ke Puncak Sindoro berikut kami jabarkan apa saja yang harus disiapkan, dari biaya retribusi, waktu pendakian, tata tertib pendakian, serta rekomendasi yang dapat diperhatikan ketika proses pendakian.
BIAYA RETRIBUSI
Rp. 10.000,00/orang
Rp. 5.000,00 /motor
Rp. 20.000,00 / mobil
WAKTU PENDAKIAN
- Basecamp – Pos 1 ±1,5 jam
- Pos 1 – Pos 2 ± 1,5 jam
- Pos 2 – Pos 3 ± 2 jam
- Pos 3 – Pos 4 (Batu Tatah) ± 1,5 jam
- Pos 4 – Puncak ± 2,5 jam
TATA TERTIB PENDAKIAN GUNUNG SINDORO
- Setiap pendaki wajib lapor ke POS pendakian sebelum dan sesudah melakukan pendakian.
- Untuk menghindari kehilangan carrier/tas, pendaki dilarang meninggalkan tas di luar tenda atau meninggalkannya sepanjang perjalanan
- Periksa kembali seluruh peralatan sebelum melakukan pendakian
- Menjaga sopan santun di wilayah Gunung Sindoro
- Dilarang merusak tanaman di sepanjang perjalanan dan dilarang memetik bunga edelweiss
- Waspadai teman yang baru saja dikenal
- Diusahakan jangan berjalan sendirian
- Menjaga kebersihan Gunung Sindoro dengan membawa sampah turun kembali
- Dilarang berbuat mesum di wilayah Gunung Sindoro
- Melaksanakan kode etik pecinta Alam Indonesia
- Waktu dipuncak jam 07.00 – 12.00
- Bila melanggar ketentuan diatas maka jika terjadi apa-apa bukan tanggung jawab pihak basecamp
- Hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan di Pos pendakian
Jika menggunakan HT untuk kepentingan komunikasi dapat menggunakan Frequensi HT 148.790 MHz dan segala bentuk komunikasi darurat dapat melalui Hp 081328096081 yang terbuhung langsung ke basecamp
Rekomendasi Pendakian
- Mempersiapkan logistik dengan baik dikarenakan diatas tidak ada sumber air dianjurkan mengisi air sampai penuh dari basecamp bisa juga membawa jerigen air.
- Waspada terhadap babi hutan biasanya muncul di Pos 3
- Tempat camp strategis berada di Pos 3, terdapat juga penjual yang menjual minuman dan makanan di Pos 3
- Menggunakan masker saat pendakian menuju puncak Sindoro karena bau belerang yang menyengat di kawah Sindoro.
Tidak terasa kami harus segera kembali ke Yogya untuk menggeluti rutinitas harian kami. Perjalanan kali ini terasa melelahkan sekaligus menyenangkan. Terima Kasih Sindoro!
disunting oleh: Apes’25