Siapa yang tidak mengenali puncak Everest, ketika kita mendengarkan namanya saja, akan langsung terbayang gunung curam terjal dengan salju abadi dan angin yang sangat kencang. Everest menawarkan pada kita, bagaimana keganasan alam diatas gunung bersalju. Keganasannya inilah yang justru menjadi tantangan sendiri bagi pada pendaki. Banyak yang berlomba-lomba mencapai puncak Everest, ada yang demi penelitian, ada yang untuk tugas negara, ada yang hanya untuk memuaskan diri. Harga yang harus dibayar untuk melakukan pendakian, rasanya akan setimpal dengan pemandangan dan ketakjuban yang akan didapat saat sampai di puncak Everest. Banyak pula yang menyerah ditengah jalan, atau bahkan sampai meregang nyawa ditengah pendakian ke puncak.
Maka dari itu, sangat dibutuhkan kekuatan fisik yang tinggi saat melakukan pendakian di Everest. Namun, siapa sangka? seorang pria bernama Pemba Dorje Sherpa berhasil memecahkan rekor sebagai pendaki tercepat Everest, dan berhasil mecatatkan waktu pendakian selama lebih kurang 8 Jam 10 menit.
Sungguh menakjubkan!!
Pemba merupakan pria berkebangsaan Nepal, yang mencatatkan dirinya dalam rekor pada tanggal 21 Mei 2004. Sebenarnya, pendakian ke puncak Everest sendiri ditekuninya bukan karena hobi, melainkan karena pekerjaannya sebagai seorang Sherpa, yakni sebutan bagi warga darah yang bekerja sebagai penuntun pendakian Everest. Karena pekerjaannya inilah yang membuat ia terbiasa naik turun puncak Everest yang sangat ekstream tersebut. Bahkan tidak jarang, ia berada sangat dekat dengan kematian. Ia pun menuturkan pernah menjadi pemandu seorang pendaki asal Alaska yang pada akhirnya harus menutup usia ditengah pendakian akibat longsor salju.
Pemba akhirnya kini berhenti bekerja sebagai seorang Sherpa setelah mengalami bencana terbesar pada pendakiannya yakni longsor salju yang sampai menewaskan 16 orang pendaki, ia pun bersyukur masih diberikan keselamatan dari musibah tersebut.
Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/04/pemba-sherpa-yang-lolos-dari-maut (National Geographic)