Serdadu Merbabu

Serdadu Merbabu

Gunung Merbabu sudah tak asing lagi di telinga para pendaki, khususnya bagi para pendaki yang berasal dari Jawa Tengah, atau Jawa sekalipun. Gunung dengan tinggi 3145m di atas permukaan laut ini menjadi salah satu destinasi yang cocok untuk dituju dikala senggang baik itu untuk pendaki yang sudah berpengalaman ataupun pendaki-pendaki pemula, terlebih untuk jalur via Selo, dikarenakan jalur pendakian disini tidak terlalu sulit, memiliki paparan sabana yang luas nan indah, dan bagian puncak yang cukup menarik dengan beberapa puncak yang saling terhubung. Namun di balik itu semua, cuaca di Gunung Merbabu tergolong tidak bisa diprediksi, seketika berbagai macam badai bisa menghampiri, seperti badai angin, hujan, bahkan pasir. Tak jarang pendaki terhambat dan terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanan hingga ke puncak.

            Beberapa anggota Magmagama (Gambris, Genter, Peyek, Pamflet dan Cimush) beserta beberapa kawan dari luar Magmagama (Restu, Alif dan Arul) mencoba untuk mendaki Gunung Merbabu via Selo pada Jumat, 22 Maret 2019 hingga Minggu, 24 Maret 2019. Diawali dengan berkumpul di HMTG, kami membagi barang-barang bawaan kelompok. Namun pukul 22.00 hingga 24.00 WIB kami tak bisa berbuat apa-apa karena hujan turun dengan sangat deras, kami hanya menunggu duduk di teras HMTG, dan pada akhirnya pada pukul 00.30 hujan sedikit mereda dan kami pun memutuskan untuk berangkat menuju basecamp.

1
Gambar 1. Persiapan keberangkatan

            Diperjalanan kami menemukan beberapa kali kesulitan, dikarenakan akses menuju basecamp yang memiliki kemiringan yang cukup tinggi, disamping kondisi motor yang tidak dalam kondisi primanya, beberapa kali kami yang dibonceng harus turun dari motor untuk mengurangi beban, dan bahkan yang paling buruk kami harus ikut mendorong motor tersebut agar bisa melewati tanjakan. Sesampainya di basecamp sekitar pukul 02.30 WIB, kami tidak menemukan satu orangpun, dan ternyata setelah kami cek, basecamp yang umum digunakan bukan basecamp yang kami kunjungi saat itu, namun karena waktu sudah terlalu larut dan kondisi fisik yang cukup lelah, kami memutuskan istirahat di basecamp tersebut.

            Pada pagi harinya sekitar pukul 07.00 WIB, kami berangkat menuju basecamp yang seharusnya. Disini kami mengisi perut, menyiapkan makan siang untuk dimakan di atas dan melakukan pemanasan sebelum memulai pendakian. Pukul 08.00 WIB kami sudah selesai dengan persiapan dan kemudian memulai pendakian. Berjalan sekitar 150m, ternyata kami harus melakukan registrasi terlebih dahulu, dimulai dari pembayaran retribusi hingga menulis list barang bawaan kami, khususnya yang memiliki komposisi plastik, baru setelah itu kami meneruskan perjalanan kami.

2
Gambar 2. Persiapan pendakian

            Perjalanan menuju Pos 1, kurang lebih memakan waktu sekitar 2 hingga 3 jam, dengan jalur datar dengan sedikit bagian yang menanjak, dan ditemani pemandangan hutan pinus yang terasa sangat segar, pada saat itu kami sampai di Pos 1 sekitar pukul 10.00 WIB, kami istirahat sekitar 15 menit, dikarenakan saat itu salah satu kawan kami sedikit memiliki masalah pada bagian kaki yakni keram, dan pada sekitar 10.20 WIB kami baru melanjutkan perjalanan menuju Pos 2.

3
Gambar 3. Suasana hutan pinus yang segar

            Pos 1 menuju Pos 2 diestimasikan memakan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam, dengan jalur yang tidak jauh berbeda dengan perjalanan basecamp ke Pos 1, namun yang menjadi pembeda ialah pemandangannya, pemandangan pada perjalanan ini lebih terbuka dibanding sebelumnya, dan juga Pos 3 mulai terlihat dari kejauhan. Kami sampai di Pos 2 sekitar pukul 11.00 WIB, dan kami memutuskan untuk menyantap makanan yang sudah kami persiapkan dari basecamp. Setelah 30 menit berselang, sekitar Pukul 11.30 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 3.

4
Gambar 4. Pemandangan yang cukup terbuka pada perjalanan Pos1 menuju Pos2

            Perjalanan menuju Pos 3 cukup jauh, memakan waktu sekitar 2 hingga 3 jam, dengan jalur yang cukup terjal, ditambah jalur cukup licin karena pada saat itu rintik hujan mulai turun, kami harus lebih berhati-hati saat berjalan, dan pada saat sebelum tanjakan terakhir menuju Pos 3, ternyata hujan yang awalnya hanya rintik-rintik menjadi semakin deras, ditambah dengan kondisi kawan kami yang terlihat tidak bisa dipaksakan untuk melanjutkan perjalanan pada saat itu, akhirnya kami memutuskan untuk membangun camp pada daerah yang cukup datar sesaat sebelum tanjakan terakhir.

            Saat membuat camp, hujan lebat semakin parah dengan angin yang bertiup sangat kencang, semakin sulit untuk kami membuat camp, terpaksa beberapa dari kami harus berdiri untuk melebarkan flysheet, untuk melindungi dome agar tidak terkena hujan saat dibangun, dan akhirnya pakaian kami basah kuyup. Sekitar pukul 14.30 kami baru selesai membangun camp dan kami bergantian untuk mengganti pakaian yang sudah basah. Sisa waktu yang kosong kami gunakan untuk melakukan kegiatan camp, seperti memasak, bercerita, bernyanyi dan lain sebagainya, hingga saat langit sudah gelap kami memutuskan untuk istirahat.

            Beberapa dari kami terbangun pada pukul 03.00 WIB dengan rencana awal untuk persiapan perjalanan menuju puncak, namun hujan deras masih terus berlanjut dan rencana tersebut kami urungkan, hingga pada sekitar pukul 06.30 WIB, kami terbangun dan melihat cuaca sudah cukup bersahabat, rencana menuju puncak kami susun lagi, dengan orang yang ingin naik yaitu 5 orang saja, kami menyiapkan peralatan, perbekalan dan mengisi perut kami dengan makanan-makanan yang tidak terlalu berat, dan pada pukul 07.30 WIB, kami memulai perjalanan menuju puncak.

5
Gambar 5. Suasana camp dan persiapan menuju puncak

            Perjalanan pertama ialah perjalanan menuju Pos 3, dengan melalui tanjakan terakhir yang kami tempuh sekitar 30 menit. Sesampainya di Pos 3 kami bertemu dengan rekan-rekan kami dari Teknik Kimia UGM, yang melakukan pendakian dengan massa yang cukup banyak, sembari beristirahat sebentar kami mendapat kabar bahwa semalam di Pos 3 ini sangat chaos, angin berhembus sangat kencang, hujan turun dengan sangat lebat, beberapa dome hancur berantakan, suara minta tolong terdengar dimana-mana. Kami bersyukur membangun camp tidak sampai di Pos 3, karena terbukti dome kami masih aman pada tempatnya.

            Setelah 15 menit beristirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju Sabana 1, perjalanan sangat menanjak, kabut yang cukup tebal, namun pemandangannya terbilang cukup indah, benar saja, perjalanan selama 2 jam tak begitu terasa, hingga akhirnya kami sampai di Sabana 1 pada sekitar pukul 10.00 WIB, terlihat pemandangan yang sangat epic, dengan paparan tumbuhan hijau selutut yang sangat luas, kami mengambil beberapa foto disini, sembari menunggu kabut yang terlihat sangat tebal pada jalur menuju Sabana 2 hingga puncak.

6
Gambar 6. Tanjakan yang terjal dan kabut yang cukup tebal pada jalur menuju Sabana 1

            Setelah beberapa lama kami menunggu, cuaca tak kunjung membaik, bahkan berubah semakin buruk, kabut yang awalnya hanya berada pada sekitaran Sabana 2 kini telah menutupi pandangan kami yang berada di Sabana 1, dengan berbagai pertimbangan, kami pun memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan pendakian kami menuju puncak Gunung Merbabu.

7
Gambar 7. Suasana pemandangan di Sabana 1

            Pukul 10.30 kami memulai perjalanan turun menuju camp kami, diperjalanan kami bertemu rekan-rekan dari Teknik Sipil UGM yang beranggotakan sekitar 5 orang, yang sedang berjalan ke arah Sabana 1, disitu kami menyarankan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke puncak, dan ternyata mereka juga memang tidak berencana untuk mengambil resiko ke puncak Gunung Merbabu.

            Sekitar pukul 11.30 WIB, kami sampai di camp, dan memulai untuk persiapan makan siang, setelah makan kami bersiap-siap untuk turun gunung. Pada sekitar pukul 13.30 WIB kami memulai perjalanan turun. Perjalanan turun kami tempuh dengan lancer tanpa hambatan, dan betapa kagetnya kami saat sampai di pos retribusi, kami melihat pendaki lain mengeluarkan sampah plastik yang mereka bawa, rupanya disitu ada pengecekan sampah sesuai yang telah kami tulis sebelumnya, dan Alhamdulillah seluruh rangkaian pengecekan tidak ada masalah.

            Kami sampai basecamp pada pukul 15.30 WIB, disitu kami bertemu dengan rekan-rekan kami dari Pasains, Mapala dari Fakultas MIPA UGM. Kami sedikit bertukar cerita, mereka yang kami temui rupanya hanya sebagian dari anggota yang mendaki, mereka terpisah dari rombongan dikarenakan ketika mereka sampai basecamp, mereka tidak diizinkan untuk melakukan pendakian dikarenakan pada saat itu sudah lebih dari Pukul 22.00 WIB, dan akhirnya mereka hanya berdiam di basecamp menanti kepulangan rekan-rekan mereka yang mendaki.

            Sekitar pukul 16.00 WIB kami melanjutkan perjalanan pulang menuju Yogyakarta, tidak ada masalah dalam perjalanan kali ini, kami menempuh perjalanan sekitar 2 jam dan sampai pada pukul 18.00 WIB di pelataran HMTG.

 

Writer: Daffa A. C. Wardhana

Editor: Afghan Bagas I.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.