Merapi, Erupsi, dan Pesan dari Kami yang Menyayanginya

Merapi, Erupsi, dan Pesan dari Kami yang Menyayanginya

oleh: Naftalita Desintamaya (Div. Mountaineering)

Siapa yang tak mengenal Gunung Merapi?  Bukan hanya di kalangan pecinta alam dan pendaki, gunung yang terletak di empat kota yakni Sleman, Boyolali, Klaten, dan Magelang ini menjadi perhatian karena dikenal sebagai gunung berapi teraktif di dunia, dengan catatan letusan besar terjadi pada tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Bahkan, letusannya pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Sampai sekarang, Merapi memiliki catatan meletus rutin dari dua hingga lima tahun sekali.

Sumber: kompas.com

Merapi tak pernah ingkar janji. Begitu warga Jogjakarta menanggapi spesialnya letusan gunung Merapi. Sebagai gunung paling aktif di dunia, Merapi menjadi lebih ‘menyeramkan’ lagi. Selain sekitarnya yang dimanfaatkan penduduk oleh beragam aktivitas dan cenderung dekat dengan budaya manusia, gunung Merapi memiliki tipe letusan efusif dan eksplosif. Dalam 600 tahun terakhir, aktivitas Merapi didominasi oleh pembentukan kubah lava dan letusan-letusan kecil yang tidak lebih dari VEI 3 yang disertai awanpanas. Produk dari kejadian letusan-letusan tersebut, berdasarkan pembagian kelompok endapan (Andreastuti, 1999), digolongkan dalam kelompok 1, dan menghasilkan lava, awanpanas atau surge; dan kelompok 2 yang terutama terdiri dari asosiasi endapan awanpanas dan surge. Pada letusan eksplosifnya, magma keluar ke muka bumi oleh tekanan gas yang sangat kuat, memicu timbulnya letusan dan ledakan. Tipe letusan inilah yang pada tahun 2006, meruntuhkan “Geger Boyo”, yakni sebutan oleh warga lokal untuk kubah lava yang menempel di dinding puncak selatan Gunung Merapi. Akibat runtuhnya Geger Boyo, pada erupsi-erupsi Merapi yang lainnya, lahar letusan Merapi cenderung terdistribusi ke selatan, melalui Kali Gendol.

Sekarang ini, ketika artikel ini ditulis, Merapi sedang dalam status siaga, dengan erupsi efusif yang dicirikan oleh keluarnya lava di muka bumi. Berdasarkan akun twitter Merapi Undercover, beberapa relawan yang memberi laporan akan aktivitas Gunung Merapi ke masyarakat seringkali menangkap gambaran ketika Merapi erupsi, dengan lelehan lava yang cantik dipadukan oleh langit malam.

Sumber: kompas.com

Pada setiap aktivitasnya, Gunung Merapi banyak memakan korban. Tidak hanya harta benda, namun jiwa dan manusia. Meski demikian, ungkapan Merapi tak pernah ingkar janji seperti penyangkalan; jika nyatanya, Merapi dengan siklus meletusnya yang tetap selama bertahun-tahun menjanjikan jika ia akan selalu sama, sehingga kita tahu kapan dan bagaimana Merapi beraktivitas, maka kita, yang memiliki kaki dan bisa menyelamatkan diri, bisa mengurangi resiko ketika Merapi tengah melakukan kodratnya sebagai gunung berapi.

Pesan Merapi:

“Aku ora ngalahan

Tur yo ora pengen dikalahke.

Nanging mesti tekan janjine,

Mung nyuwun pangapuro nek ono seng ketabrak, keseret, kenter, kebanjiran, lan klelep.

Mergo ngalang-ngalangi dalan seng bakal tak liwati,”

-catatan “Merapi Tak Ingkar Janji” di Dusun Kinahrejo.

(Arti: Saya tidak mengalah, juga tidak ingin dikalahkan. Meski begitu, janji saya harus  saya lakukan. Saya minta maaf jika ada yang tertabrak, terseret, hanyut, terkena banjir, dan tenggelam, karena menghalangi jalan yang memang seharusnya saya lewati.)

Status Gunung Merapi yang waspada sejak 2018 dan baru-baru ini meningkat menjadi siaga pada 2020, menjadikan segala aktivitas pendakian dihentikan, kecuali untuk penelitian dan oleh Pusat Vulkanologi serta yang berwenang. Angkatan tertua Divisi Mountaineering Kapala Magmagama yang sekarang menjabat, adalah angkatan 28, yang mulai berkuliah pada tahun 2018. Langlang buana kami ke sana kemari, namun si manis Merapi, yang masih terbatuk-batuk, belum bisa kami hampiri.

Semoga nanti, Merapi, kau lekas baik-baik saja. Rasanya rindu setiap kali melihat ke utara, betapa gagah dan adikuasanya Merapi berdiri di batas ufuk. Rasa ingin bercengkrama itu hadir, meski tentunya harus menunggu status gunung tersebut aman untuk kembalinya dibuka jalur pendakian.

Sumber:

Badan Geologi. 2016. Karakteristik Gunung Merapi. https://merapi.bgl.esdm.go.id/pub/page.php?idf=9

Suharjono. 2020. BPPTKG Jelaskan Kubah Lava Merapi Sebagian Telah Runtuh. https://yogya.inews.id/berita/bpptkg-jelaskan-kubah-lava-merapi-sebagian-telah-runtuh

Suryo, Bakti. 2019. Erupsi Gunung dan Merapi yang Tak Pernah Ingkar Janji. https://jurnaba.co/erupsi-gunung-dan-merapi-yang-tak-pernah-ingkar-janji/

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.