Rock Climbing – Tebing Watu Lancip, Dieng, Wonosobo

Rock Climbing – Tebing Watu Lancip, Dieng, Wonosobo

Perpaduan kegagahan dan pesona keindahan alam menambah nilai eksotisme Tebing Watu Lancip, Dieng Wonosobo. Selain memiliki 14 jalur pemanjatan yang menantang, Tebing Watu Lancip juga menawarkan pemandangan alam Dataran Tinggi Dieng dari ketinggian 2046 mdpl yang tentunya hal ini tidak bisa didapatkan di Jogjakarta. Dengan latar belakang ingin mencari suasana pemanjatan baru dan menyegarkan di kompleks batuan beku, Divisi Climbing MAGMAGAMA berangkat menuju lokasi dengan julukan Negeri di atas awan, Dieng, Wonosobo.

Keberangkatan

Sabtu, 23 Oktober 2021 pagi diawali dengan melakukan briefing dan persiapan kemudian keberangkatan pada pukul 08.00 WIB dari Sawitsari. Perjalanan sepanjang 109 km ditempuh melalui jalur selatan Magelang – Kepil – Sepuran – Wonosobo – Dieng. Sepanjang jalan berliku yang dilewati, mata akan dimanjakan oleh keindahan kaki Gunung Sumbing, Sindoro dan Prau. Tebing Watu Lancip ini dekat dengan basecamp pandakian Gunung Prau dan Wisata Telaga Warna. Karena lokasi Tebing yang masuk kedalam lokasi wisata Dieng Plateau, terdapat penarikan retribusi sebesar Rp 10.000,-/orang.

Setelah menempuh 3,5 jam perjalanan, pukul 11.30 WIB kami sampai di kaki tebing. Parkir kendaraan berada 100 m setelah lokasi wisata telaga warna yang juga merupakan tempat parkir warga yang memiliki ladang di sekitar tebing. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan tracking menuju tebing pamanjatan yang memakan waktu 10 menit melewati terasering ladang warga. Perjalanan diakhiri dengan sambutan pemandangan tebing Andesit yang menjulang. Dihadapan tebing terdapat tanah lapang yang luasnya mungkin dapat digunakan untuk 10 tenda. Terdapat juga podok kecil dengan 2 kamar mandi dan 3 kran air yang sumbernya berasal dari tandon dan tampungan air.

Pemanjatan 1

Setelah istirahat, membangun dome, memasak, kemudian makan siang sembari menikmati indahnya Gunung Prau, kami mencoba satu jalur yang letaknya paling utara tebing dengan tinggi 10 meter. Setelah lead jalur oleh Empush, kami semua mencoba Top Rope hingga matahari mulai terbenam. Pemanjatan pertama ini berjalan dengan lambat, mungkin karena tubuh kami masih menyesuaikan pemanjatan dengan suhu rendah. Hari mulai gelap dengan angin yang semakin dingin membuat tangan dan kaki kami kaku. Setelah dirasa sudah tidak mampu untuk melakukan pemanjatan, akhirnya cleaning jalur oleh mas Ramang.

Karena keterbatasan kondisi, kami melanjutkan latihan cleaning jalur dengan perusik dan pemanjatan multipitch pada boulder didepan tebing. Kegiatan dilanjutkan dengan ishoma, memasak, dan membuat api unggun. Malam hari yang dingin kurang sempurna tanpa membakar mashmallow bersama. Nasib baik kami, walaupun kegiatan berada di akhir bulan Oktober namun hujan tidak menemani. Yang ada hanya malam yang dingin yang dihangatkan oleh kebersamaan.

Pemanjatan 2

Minggu, 24 Oktober 2021, pagi yang dingin ditemani oleh Sunrise dan rotibakar. Pukul 07.00 WIB suhu tercatat sebesar 140C kemudian kami memulai pemanjatan jalur ke dua pada pukul 08.00 WIB. Jalur ini memiliki ketinggian 8 meter dengan 4 hanger lead by Ammar dilanjutkan oleh mas Ramang. Karena keterbatasan waktu, tidak semua mencoba pemanjatan jalur kedua ini. Cleaning jalur oleh Pahpoh yang bersamaan dengan kedatangan PMI Wonosobo yang akan melakukan latihan Vertical Rescue untuk adik-adik PMR Wonosobo.

Karena tebing bagian utara di gunakan untuk berlatih, kami beralih menuju tebing bagian selatan yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi menurut kami, karena permukaan tebing yang terlihat halus dan tidak memiliki rekahan. Jalur 3 memiliki ketinggian 5 meter dengan 3 hanger lead by Pahpoh dan mas Ramang. Pemanjatan 3 kemudian di akhiri dengan latihan cleaning jalur menggunakan perusik oleh Tamin.

Kembali ke Jogjakarta

Setelah dirasakan kegiatan cukup dan pengambilan data output sudah terpenuhi, kami membereskan barang dan tenda bersiap untuk pulang. Pukul 12.00 WIB kami mulai melakukan perjalanan pulang. Main ke Dieng tidak lengkap jika tidak mampir untuk makan mie ongklok. Kami makan siang di Mie Ongklok Pak Muhadi yang berada di Kota Wonosobo. Setelah melanjutkan perjalanan lagi, kami kembali beristirahat di Borobudur dan sampai dengan selamat di Jogjakarta pada pukul 20.00 WIB.

Info Tebing

Nama tebing : Tebing Watu Lancip

Alamat : Jl. Dieng Theater, Jojogan, Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56354

Kontak Basecamp : 085642617596 (Dieng Climbing Adventure)

Banyak jalur : 14

Pembuat Jalur : Vertical Rescue Indonesia

Biaya basecamp : Rp 35.000,-/orang (November 2021)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.